*http://id.wikipedia.org/wiki/Desentralisasi
Pemaknaan Desentralisasi di Indonesia.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia telah mengalami lompatan tajam dari sentralisasi menjadi desentralisasi, seiring diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Namun sayangnya, kelahiran UU ini tidaklah didasarkan pada kehendak politik (political will) yang tulus dari pemerintah, melainkan hanya sebagai respon untuk meredam munculnya tuntutan dari beberapa bagian wilayah Indonesia yang hendak memisahkan diri dari NKRI.
* disadur dari: http://ilmupemerintahan.blogspot.com/2008/01/titik-balik-desentralisasi_8605.html
Dari beberapa hal diatas desentralisasi di Indonesia terlihat menjadi hal yang semu, karena apabila kita membaca pada blog diatas kita banyak melihat terjadinya sikap setengah hati dalam menyerahkan wewenang dari pusat ke daerah.
Tulisan ini hanya sebuah ulasan dari sebuah mimpi tentang kapan Indonesia bisa seperti negara-negara maju lainnya.Mencontoh dari sebuah daerah bagian di Amerika, tepatnya San Fransisco, California. Silicon Valley sebuah julukan yang diberikan untuk daerah San Francisco Bay Area. Silicon Valley merupakan pusat daerah industri komputerisasi terbesar di dunia, dimana di dalam area tersebut banyak terdapat pabrik-pabrik besar komputer seperti macintosh, xerox dan lainnya. Terciptanya daerah San Fransisco ini menjadi pusat komputer ini karena adanya SDM-SDM yang terbentuk di Stanford University yang menjadi sarjana-sarjana terbaik bidang komputerisasi. Pengembangan dari sebuah universitas menjadi suatu industri raksasa seperti sekarang memang berdasarkan perjalanan yang tidak mudah, tetapi kita dapat menarik suatu kesimpulan yang baik dari contoh berikut bahwa pembentukan suatu daerah tidak hanya berdasarkan komoditi alam yang kaya raya tetapi melihat juga sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Seperti China pemerintah pusat mengatur konsep dasar pembangunan daerah secara baik dan benar, sebagai contoh: adanya pemetaan wilayah industri yang baik di China. China memiliki daerah pusat industri elektronik, pusat industri rumah tangga dan lain-lain. Pembentukan daerah-daerah ini di China bukan tidak ada penyebabnya, tetapi berdasarkan keinginan besar pemerintah China agar kesejahteraan masyarakat di China terjadi di semua daerah, tanpa harus melihat sumber kekayaan alam daerah tersebut.
Mungkinkah negara ini mampu? Indonesia menurut saya memiliki kapabilitas untuk melakukan hal tersebut. Indonesia memiliki banyak pulau dan sumber daya manusia yang kompeten. Sebagai contoh kita pernah menjadikan Yogyakarta sebagai kota pelajar, pola-pola tersebut dapat menjadi dasar pemetaan daerah-daerah berdasarkan kompetensi daerah. Pulau Jawa dengan kekayaan industri rumahan dan kerajinan dapat menjadi pusat industri kerajinan dan industri rumahan.
Pemetaan-pemetaan wilayah sesuai dengan kegiatan industrinya dapat membuat lapangan-lapangan pekerjaan menjadi luas dan hal ini dapat mengurangi kepadatan ibukota. Kepadatan ibukota Jakarta dan daerah sekitarnya karena pemusatan perkantoran besar di Jakarta dan pemusatan daerah-daerah industri di daerah sekitar Jakarta, seperti Tanggerang dan Banten. Sikap-sikap centralistik ini haruslah dihapuskan agar terciptannya masyarakat Indonesia yang makmur. Desentralisasi menurut saya adalah hal yang indah yang perlu terjadi di Indonesia. Suda saatnya pemerintah melihat suatu daerah di negara ini beradasarkan pengembangan sumber daya manusianya bukan hanya dari komoditi kekayaan alam, karena kekayaan alam Indonesia itu akan habis pada waktunya tetapi negara tidak mengenal kata habis atau bubar sehingga pemikiran-pemikiran masa depan bangsa sangatlah perlu dan penting.
Pemaknaan Desentralisasi di Indonesia.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia telah mengalami lompatan tajam dari sentralisasi menjadi desentralisasi, seiring diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Namun sayangnya, kelahiran UU ini tidaklah didasarkan pada kehendak politik (political will) yang tulus dari pemerintah, melainkan hanya sebagai respon untuk meredam munculnya tuntutan dari beberapa bagian wilayah Indonesia yang hendak memisahkan diri dari NKRI.
* disadur dari: http://ilmupemerintahan.blogspot.com/2008/01/titik-balik-desentralisasi_8605.html
Dari beberapa hal diatas desentralisasi di Indonesia terlihat menjadi hal yang semu, karena apabila kita membaca pada blog diatas kita banyak melihat terjadinya sikap setengah hati dalam menyerahkan wewenang dari pusat ke daerah.
Tulisan ini hanya sebuah ulasan dari sebuah mimpi tentang kapan Indonesia bisa seperti negara-negara maju lainnya.Mencontoh dari sebuah daerah bagian di Amerika, tepatnya San Fransisco, California. Silicon Valley sebuah julukan yang diberikan untuk daerah San Francisco Bay Area. Silicon Valley merupakan pusat daerah industri komputerisasi terbesar di dunia, dimana di dalam area tersebut banyak terdapat pabrik-pabrik besar komputer seperti macintosh, xerox dan lainnya. Terciptanya daerah San Fransisco ini menjadi pusat komputer ini karena adanya SDM-SDM yang terbentuk di Stanford University yang menjadi sarjana-sarjana terbaik bidang komputerisasi. Pengembangan dari sebuah universitas menjadi suatu industri raksasa seperti sekarang memang berdasarkan perjalanan yang tidak mudah, tetapi kita dapat menarik suatu kesimpulan yang baik dari contoh berikut bahwa pembentukan suatu daerah tidak hanya berdasarkan komoditi alam yang kaya raya tetapi melihat juga sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Seperti China pemerintah pusat mengatur konsep dasar pembangunan daerah secara baik dan benar, sebagai contoh: adanya pemetaan wilayah industri yang baik di China. China memiliki daerah pusat industri elektronik, pusat industri rumah tangga dan lain-lain. Pembentukan daerah-daerah ini di China bukan tidak ada penyebabnya, tetapi berdasarkan keinginan besar pemerintah China agar kesejahteraan masyarakat di China terjadi di semua daerah, tanpa harus melihat sumber kekayaan alam daerah tersebut.
Mungkinkah negara ini mampu? Indonesia menurut saya memiliki kapabilitas untuk melakukan hal tersebut. Indonesia memiliki banyak pulau dan sumber daya manusia yang kompeten. Sebagai contoh kita pernah menjadikan Yogyakarta sebagai kota pelajar, pola-pola tersebut dapat menjadi dasar pemetaan daerah-daerah berdasarkan kompetensi daerah. Pulau Jawa dengan kekayaan industri rumahan dan kerajinan dapat menjadi pusat industri kerajinan dan industri rumahan.
Pemetaan-pemetaan wilayah sesuai dengan kegiatan industrinya dapat membuat lapangan-lapangan pekerjaan menjadi luas dan hal ini dapat mengurangi kepadatan ibukota. Kepadatan ibukota Jakarta dan daerah sekitarnya karena pemusatan perkantoran besar di Jakarta dan pemusatan daerah-daerah industri di daerah sekitar Jakarta, seperti Tanggerang dan Banten. Sikap-sikap centralistik ini haruslah dihapuskan agar terciptannya masyarakat Indonesia yang makmur. Desentralisasi menurut saya adalah hal yang indah yang perlu terjadi di Indonesia. Suda saatnya pemerintah melihat suatu daerah di negara ini beradasarkan pengembangan sumber daya manusianya bukan hanya dari komoditi kekayaan alam, karena kekayaan alam Indonesia itu akan habis pada waktunya tetapi negara tidak mengenal kata habis atau bubar sehingga pemikiran-pemikiran masa depan bangsa sangatlah perlu dan penting.
0 komentar:
Posting Komentar