Rabu, 02 Maret 2011

MANUSIA DAN HARAPAN


Pengertian Harapan

Harapan merupakan keinginan yang ingin dicapai oleh hati kita dan harapan pun yang membuat kita biasanya bertahan didalam rintangan.
Harapan dapat berupa harapan atas sesuatu yang tidak mungkin, harapan atas kerja keras bahkan harapan untuk memiliki seseorang. Dan setiap harapan pasti memiliki harga tertentu, tergantung besar kecilnya harapan.
Harapan tidak akan mengecewakan anda jika harapan sinergi dengan komitmen dan tindakan. Tapi sebaiknya kita jangan menggantungkan diri semata-mata pada harapan. Karena harapan sekali-kali tidak akan menggantikan tindakan.
Jika harapan itu untuk mengubah hidup, maka tindakan kita bukan hanya tindakan untuk sekedar hidup, tetapi membuat suatu perbedaan walaupun dalam hari-hari terburuk.
Jika harapan itu adalah harapan untuk memiliki seseorang, fokuslah pada orang yang kita ingini. Buatlah langkah berbeda untuk mendapatkannya. Dan tantangan yang paling berat adalah jika kita berharap pada sesorang yang telah dimiliki oleh orang lain. Jangan fokus pada cara untuk meraih, tapi tetaplah membuat situasi menjadi tetap terkendali dan nyaman.
Manusia dan Harapan
Sebagai manusia pengharapan adalah hal penting dalam hidup ini, agar mempunyai kehidupan yang berguna dan bermanfaat. Seperti kalimat diatas harapan berguna untuk membantu kita meraih mimpi. Andaikan ada beberapa bagian dari harapan yang tidak dapat direalisasikan, hal tersebut bukan merupakan hal yang perlu mengganggu proses kehidupan karena kita harus menjadikan itu sebagai pemacu hidup untuk lebih maju. Di bawah ini dijabarkan beberapa pengertian terperinci mengenai hubungan interaksi antara manusia dengan harapan.
Dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang laen
Harapan sebagai fenomena
Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun berada.mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality , mas abhoe dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan ,keinginan,serta emossi seseorang. kebutuhan indifidu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
a)kebutuhan organik individu
1.kebutuhan individu bernilai positive
2.kebutuhan individu bernilai negative
b) Kebutuhan psikologi individu
1)kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:
a. harapan apa yang baik
b. bagaimana mencapai harapan itu
c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.
Nilai – Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. nilai kerumahtanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
Harapan Terakhir
Dalam hidup di dunia, manusia didadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Kebutuhan manusia terbagi atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi namun juga ada yang sebaliknya. Terkait dengan tingkat kesadaran kehidupan beragama, manusia akan semakin yakin bahwa mereka akan mati. Dunia serba gemerlap hanya akan ditinggalkan dan akan hidup abadi di alam akhirat.
Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkannya demi kehidupan yang abadi di akherat karena tahu bagaimana beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terakhir manusia.


0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 rikirikardo
Theme by Unknown